Selasa, Disember 30, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KUNCI KOTAK CHINTA


tidak aku berdusta
tidak aku lari

ingin aku memilih
ingin aku memiliki

kunci kotak chinta

bukan aku punya


rahsia hanya padamu
kod aksara rasa


dan aku hidup

dalam hidup aku

Selasa, Disember 23, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TETES


nyanyian

tetes hujan

membawa aku

jauh terhanyut


awan kelam

sepi jadi hitam

dingin jadi tajam

aku rindu
sayup bisikan

sayu suaramu
.

sebuah karya
Yusuf Fansuri

KEKASIH YANG BENAR


tiada lain

kuimpikan ingin

hanya padamu jua

mengadu perlu

segala terbuku

dalam naluri

segala terkunci

dalam nubari

kerana

aku tahu

hanya kamu

kekasih yang benar
.

Khamis, Disember 18, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TAK AKU BERDAYA


O Kekasih

bertahan debar

menyimpan dendam

rindu merenggut nyawa


O Kekasih

seksa meracun rasa

tiada lain kupuja sering

kaulah dewi maharani


O Kekasih

ini cinta tak kalis duga

sepi menangis sunyi menghiris

sungguh tak aku berdaya

Jumaat, Disember 05, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
TARIAN SUNYI

O Juwita
yang aku takuti
bertakhta akhirnya

O Juwita
Lukanya dalam
Kepalang pedih

O Juwita
Biar aku raikan sepi
Menari tarian sunyi

Jumaat, November 28, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

WANGI


kaulah kuntum wangi

dari sulur rusuk kiri


sendiri

tak berarti

tanpamu

rela lebih aku mati

dari terus diburu sepi

Khamis, November 20, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

BIAR AKU SIMPAN INI SYAHDU


O Kekasih

biar aku simpan ini syahdu

rahsia rasa usahlah kamu cuba bertanya

tiap berdetik nyata ada tertinggal sisa


O Kekasih

jika kamu ingin tahu jua

pasti kamu akan banjir air mata

tak sanggup aku melihat kau karam

di lautan luas tak terjangka


O Kekasih

biar aku menyelinap ke dalam hening

merajut hati dengan benang khali

lumrah luka pasti ada yang cedera

Selasa, November 18, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

BULAN & MATAHARI

untuk farid-iman


i

telah kuhadiah

bulan gibran padamu

menyuluh gelap malam

jalan-jalan manusiawi

mencari kebermaknaan

hidup sementara


ii

kini kupersembah

matahari rumi padamu

menerangi siang semesta

panduan insan agung

mencintai Sang Kekasih ulung


5 Juni 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

RAPUH


kasur kenangan

ditinggalkan jangan

mereput rapuh


biar matahari

menyinar & menyuluh

kasih tumbuh

Selasa, November 11, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PADAMU JUA


padamu jua

ini cinta

persis membelah

selaput angkasa


padamu jua

ini cinta

persis memanjat

tangga-tangga sorga


padamu jua

ini cinta

persis memikat nuri

di puncak nyala


padamu jua

ini cinta

segalanya kuserah

pertaruh hayat nyawa

Selasa, November 04, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

DALAM KEHADIRAN MAYA


O Maya Dewi

hadirmu

bagai ular

menyusur rasa

menyimpan desis

rahsia bisa hawa

aku juga Adam

mencari masih

ubat penawar

rawan jiwa.

Isnin, November 03, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TENTANG MATAHARI


Maya Dewi

kaulah matahari

mengering hatiku

kala kebasahan


Maya Dewi

kaulah matahari

menghangat rinduku

kala kedinginan


Maya Dewi

kaulah matahari

yang tak 'kan padam
meski
mataku terpejam

Rabu, Oktober 29, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PINTU SUNYI


O Kekasih

maafkan aku suatu ketika

kerana cuba mengetuk pintu sunyi

tatkala hatimu masih tak bisa menerima

kehadiran seorang bernama lelaki


ketahuilah olehmu O Hawa

tiapkali hujan membasah laman

tenggelam aku mudah
dalam deraian kenangan


melewati susur tamanmu

satu petang senyap aku diburu rindu
betis kakiku dihiris daun-daun lalang
pedih
merah dan bergaris panjang

Rabu, Oktober 22, 2008


sebuah karya
yusuf fansuri
DESIS


kaupun

lirih berlalu

tinggalkan racun

di ujung dahan

tinggalkan desis

di ujung kerlingan

aku bertarung daya

di sudut taman

menawar cuba

racun bernyawa

Isnin, Oktober 06, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

MELAMAR HATI YANG DICEDERAKAN CINTA


O Kekasih

Harus aku pergi

Jalan masih panjang


Khilafnya aku tahu

Melamar hatimu

Yang dicederakan cinta


Salahmu, bukan

Aku juga meniup bara

Lalu apinya jadi nyala


Benarkan aku

Padamkan sumbu
Agar kaubisa lena


O Kekasih

Biarlah aku melenyap

Dalam bayang malam


Sebuah karya
Yusuf Fansuri

BULAN SABIT


Batu di jalan

Tumbuh peluh

Dinihari rapuh


Telah terbit

Nun di hati

Bulan sabit


Kaburnya sinar

Dalam kabut

Bintang celahan


Di kaki tangga
Kau kutunggu
Tak tiba juga


Khamis, September 25, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

WANGINYA DI KEJAUHAN

(satu jawapan... barangkali)


aku pergi bukan cuba lari

tidak untuk mencari pula

t'lah kutemui segalanya

sebelum aku ke sini


kutinggalkan memori

basah lagi masih

agar selamanya

kautak berhabuk


gelombang rindu kaukirim

melalui angin dapat kurasa

di benua asing ini, hanya mampu

kusimpan di dalam baju dinginku


jauh jarak adalah ruang

untuk kau lebih tenang

tanpa perlu aku hadir di sisi

harap kau mengerti lebih


keluhan halus batinmu

seiring degup jantungku

& segenap nafas kauhembus

kuhirup wanginya di kejauhan.


sebuah karya
Yusuf Fansuri

ADA SATU TIKET LAGI, KAU NAK IKUT SAMA?


aku ingin pergi

telah matahari tidur

hari suram & dingin


renyai hujan

basah di jendela

jalan sunyi di luar


pintu terbuka lama

angin sesekali basah

menerjah wajahku


aku merenung matamu

kautunduk memaku

bisu di lantai masa


di tangan aku

ada satu tiket lagi

apa kau nak ikut sama?

Rabu, September 24, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

CEMBURU


lipatan cemburu

kubalut kemas

kusimpan takkan

gunting dalam helaian


kerana cinta

bukan membutakan

kerana cinta

adalah kebermaknaan


iri akan mematikan hati

curiga membakar istana

luhur hasrat abadi selamanya


jika kamu tahu batas-batasnya

maka aku sedar garis-garisnya

di mana titik temu bertindih

di situ kasih sayang di julang


Selasa, September 23, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HANYA BISA KUTAWARKAN...


di hadapanmu

dengan kerdil rasa

penuh kekurangan ada

kutanggalkan jubah dunia


padamu

hanya bisa kutawarkan

kesederhanaan peribadi

kesederhanaan pekerti

kesederhanaan amali


pun jika kaupinta jua

hanya bisa kutawarkan

kerendahan hati

kerendahan jiwa

kerendahan rohani


aku manusia hanya

mempertaruhkan air mata

andai cinta jadi cagaran

ini malam akan kutundukkan....



sebuah karya

Yusuf Fansuri
SIMPANKAN CIUMAN KE-8
(sebelum kaupergi...)


duhai kekasih

simpankan ciumanku
ke lapan
biarlah
jadi
sebutir berlian

untuk kucupan
ke sembilan biarlah
jadi
rahsia suratan antara
berdua kita
& tuhan semesta...



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HARI-HARI YANG LIAR


hari-hari

yang liar

membelit
aku
bagai ular


cinta

aku telah

hilang bisa

di celah-celah

akar hiba


hari-hari
yang liar
memasung aku
bagai naga

tubuh kosong
menunggu maut
menjemput


sebuah karya

Yusuf Fansuri

TAK BERSENTUH


cahaya matahari

tak bersentuh

cahaya bulan


jingga senja

tak bersentuh

hitam malam


sebuah karya
Yusuf Fansuri
HARI AKU TUNGGU TAK TIBA


aku berjalan

di tamanmu

lantas berhenti

di perdu pohon redup

hadirmu aku menunggu


tanpa sadar

terselit di rumput lembut

seekor desis
terus mematuk
racun menjalar segera di tumitku

aku melihat hanya

tanpa mampu berkata

kini telah sampai detiknya

hari aku tunggu tak tiba...

Isnin, September 22, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
PECAH, TERPUKUL & BERPARUT


i
kaca-kaca
bersayap
runcing
menghiris
selaput angin

ii
terpukul
tubuhnya
tersungkur
di kaki takdir

iii
parut dadanya
tumbuh bunga

mawar hitam


sebuah karya
Yusuf Fansuri

EPAL


sebiji

epal

terbelah

dua

berdarah

nila

tembus
bisa
peluru

Ahad, September 21, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

NE ME QUITTE PAS
*

bunyi hujan

menyihir rasa
wajahmu di mata

daun-daun basah
bergetar perlahan
dingin
mengigil

mendung awan

menyelimut sunyi

sepi pun kelabu


jika kaupergi

tiada apa lagi

tertinggal padaku


hari-hari berlalu

mengejar
aku bayangmu
di setiap liku & sisi waktu


(kau pergi, jangan...)

* Tajuk lagu
Jacques Brel

sebuah karya
Yusuf Fansuri

INI MALAM PANJANG


malam minggu

tertikam aku

jantung sendiri


darah jadi bah

sampai tumit kaki

tubuh tak berarti


takdir suratan

bertakhta akhirnya

di singgahsana durja


meski cinta berapi

terpadam jua bisa

bahana salju melanda


hati jadi biru

terputus saraf urat

nyawa segala rasa


duduk pari-pari

mengerti cedera

memeluk sagi luka.

Jumaat, September 19, 2008



sebuah karya
Yusuf Fansuri

PINTU-PINTU DINIHARI


aku datang ini

mengalas

rendah hati


malam sudah sudah

aku meranduk dingin

bertemumu ingin


aku mengetuk

pintu-pintu dinihari

mengharapmu di situ


di tepi sumurmu

air mata bergenang

melihat aku tenang


aku memohon padamu
biarlah jadi daku
pilihan kekasihmu

Khamis, September 18, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

EDAN ORANG-ORANG PILIHAN


semerbak harum

meresap ke saraf

degup bernadi

mencipta gita

tubuh menari

aku edan

gizi dewi

aku karam

dalam lautan

orang-orang pilihan

persis hafiz dari parsi

rumi jauhari masnawi


sebuah karya
Yusuf Fansuri
MENGURAI DINIHARI


O Cinta

bukalah hijabmu

biar kutatap nyala

rela terbakar aku


kusenandung puisi

mengurai dinihari

menunggumu

O Dewi


ini darwis

menangis acapkali

ingin bertemu selalu

demi malam rindu


hanya padamu

tempat mengadu aku

kaulah runtunan hati

mestika panahan jiwa

sebuah karya
Yusuf Fansuri

BERPAUT AKAR


wahai kasih

tatkala berganjak hari

sayang ini makin

berpaut akar

bertaut gagang

hingga maut

menjelang

Rabu, September 17, 2008




sebuah karya

Yusuf Fansuri

JIKA KAUTANYA

O Kasih

ketahuilah olehmu
kau t'lah melamar
sukmaku

jika kautanya

bagaimana tumbuhnya
sayang ini
?

segalanya
adalah lambaian jiwa

memikat pesona kalbu

segalanya
panggilan cinta

membisik ke halwa nubari

O kasih
ketahuilah olehmu

hanya kamu satu

bertakhta di singgahsana rasa.

Selasa, September 16, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

SEBUTIR DEBU DI KALBU


O Puspa

hadir aku

di bawa desir


larat batin

mengadapmu

sepenuh raga


menyerah

pada suratan

asal ketentuan


sebutir aku debu

dipinggir kalbumu

merafak restu


O Puspa

kucumbu waktu

mengurai durja cinta.


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KEMBALI MENGHITUNG JARI


termenung sendiri

mendung awan

di hujung kecintaan


menunggu t'lah lama

kembalimu di sisiku

hanya hasrat tertinggal


wajahmu kurindu

setiap beradu malam

kusebut selalu namamu


kini saat menghitung jari

memujuk sepi kalbu

bertemu tak semesti bersatu.

Isnin, September 15, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PENYAKIT JIWA INI


kaudatang padaku

membawa secangkir cinta

lalu kuteguk
seketika
tenggelam dalam

lautan obsesi


aku paus biru

dari dasar sunyi

menghempas diri seringkali

rindukan sang kekasih

yang jauh tapi nyata


kaudatang padaku

membuka seribu hijab

antara lamunan panjang

kembali pada siasah azali

mengerti makna buruj-buruj

langit tinggi.



sebuah karya

Yusuf Fansuri

ILHAM AMANDA


tatkala luka

kaulah mujarab ubatnya


tatkala edan

kaulah penawar kasmaran


tatkala malam

kaulah bintang di kejauhan


tatkala sunyi

kaulah irama seruling hati


tatkala bahagia
kaulah mawar sejuta wangi


sebuah karya
Yusuf Fansuri

RELA LEPASKAN SEGALANYA


aku pun meraut lara

jadi busur-busur

tajam & runcing


tak akan kurawat

hati yang cedera
biar mengering darah


rela lepaskan segalanya

jika itu tulus pintamu
tanpa syarat & wajaran


O Yusuf

jangan ceritakan
tentang apa kaurasa

kerana tiada mengerti
derita tertanggung

itu rahsia paling sulit


O Mawar
kaulah sentuhan yang benar
dalam hidupku pernah hadir


'kan kukenang setiap kemanisan
& aku terus menari tarian cinta
di bawah malam bulan rembang.

Ahad, September 14, 2008



sebuah karya
Yusuf Fansuri

K KENCANA


kilasmu

penuh rahsia

di sebalik

kelikir batu

licik di air

tubuhmu

sisik kencana

menjerat pesona

sang pencinta.


sebuah karya
Yusuf Fansuri
LALANG SEPANJANG JALAN


menghiris deru
debu-debu merah
berterbangan
melayah
tubuh lalang
terbelah luka
berdarah


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KASIH KERTAS

(Ilham Amanda)


malam melarut
kurenung wajahmu

malu tunduk


memilih kata
hati-hati penuh

menyusun makna

katamu lembut
berlapis santun
tersirat takrif

katamu lagi
jiwa wanita bukan

kertas sehelai sifatnya

tak meminta cuba
dibaca 'tuk memahami
hanya biarlah mengerti

belaian menuntut
kasih menurut

berpaut sayang

cinta an-nisa'
lebih pada tindak

cuma milik yang hak.

Jumaat, September 12, 2008



Sebuah karya
Yusuf fansuri
A

bekas telapak kakimu

masih basah lagi

tika aku menyusur

jejak-jejak kautinggalkan


kaulenyap dalam kabut

aku terhanyut mencarimu

di celah-celah daun embun


titis-titis hujan

melekat di dingin badan

pagi ini, aku tenggelam

kaupulang tanpa pesan


masih di sini menunggu aku

di hadapan istana mengharap

kautiba sebelum waktu senja

agar malamku takkan gelita



sebuah karya
Yusuf Fansuri
INI MALAM, MEDAN AIR MATA

kupetik merdu kecapi
di bawah perdu pohon usia
& kudendang senandung jiwa

menyambut hadirmu O Dewi
ke taman seribu wangi abadi
lalu kaubisik satu kalimah


malam pun jadi medan air mata
suaramu bak tutur bidadari
meluluh karat lara semesta
mengubati gering nestapa


tinggalkan aku jangan
pada saat amat aku memerlu
sungguh hati tak pernah merela
ini sunyi mula bernadi
ini rindu mula bernyawa


sebuah karya
Yusuf Fansuri
M


jika benar
tiada ruang
'tuk ini rasa
bertakhta
cukuplah
satu titik
di hatimu
berdetik
tanda
pernah aku
tiba di gerbang
istana cintamu
satu senja.


sebuah karya
Yusuf Fansuri
SEKALI CUKUPLAH


kaumenari tarian nuri

tika aku tunduk

menyembah tanah, rebah


kautanya padaku

merah apa di tangan

darah apa di badan


sekali cukuplah

peluru-peluru menembusi

segenap sisi tubuhku


jika kaupinta ini

lama sudah kujangka

kematian hanya bisa memisah cinta!

Rabu, September 10, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

BIAR AKU MENCINTA MESKI SESAAT CUMA

O Kekasih

datang aku ini

tanpa hasrat

menaruh harap


demi penyerahan

memaksa tidak

'tuk menerima


dengan segala

kekurangan
&
kekerdilan


kubawa padamu

punya masa silam

titik-titik hitam


dingin pagi dini

tangisku sebak

hati terkoyak


O Kekasih

mengintai aku ruang

biar aku mencinta

meski sesaat cuma