Sabtu, Februari 23, 2008


sebuah karya
yusuf fansuri

JIKA KAUBACA PUISI INI


jika kaubaca puisi ini

tersirat di sanubari tiada niat

'tuk merimas atur hidupmu


O maafkan aku

mengheretmu sejauh ini

menjengah dunia sunyi

alam makhluk sepi


O ketahuilah olehmu

aku sendiri memilih

keterasingan

kerana letih

angkara insan


O maafkan aku

sesekali tersasar tingkah

jauh di dalam batinku

cuma ada CINTA

ingin kunyala

'tuk menerangi gelita


jika kaubaca puisi ini

dan jika tak terlambat untukku

menghulur khilaf ampun

Jumaat, Februari 22, 2008


sebuah karya
yusuf fansuri
MENGUKUR JARAK

di ujung horizon

di tebing berdiri

sendiri memerhati

dalamnya jurang

gunung


senja di ufuk jauh
bergaris-garis jingga
memilih terasing
untuk memahami
setiap uji dan duga

angin petang menderu
kusebut namamu
perlahan-lahan
dalam resah hati

tika kau tanya
haruskah kau pergi?
aku mengait diam
mencari di mana silap
silangkata hidup

cuba tidak menurut
halus bisikan naluri
melepasmu jua, aku

sayup kelam
kau terus hilang
dalam bayang malam
gebar memelukku
dalam dingin.

sebuah karya
Yusuf Fansuri

DALAM HUJAN
- untuk m
 
Ayu wajahmu
Masih berlegar
Di ruang udara
Di dinding malam
O harap kautahu
Bukan salahmu
Apa telah berlaku
Berjalan di lorong
Samar
Sejuk Sunyi
Debu hujan melekat
Di baju dinginku
Tidak semua drama
Bisa berakhir bahagia
Itu kautahu, bukan?
Usah kaugusar
Segala rahsiamu
Tersimpan kemas
Di selimut hatiku
Setiap datang
Akan pulang
Setiap bermula
Akan berhenti
Hanya tinggal
Adalah memori
Aku tetap di sini
Dan begini…

Rabu, Februari 20, 2008


sebuah karya
yusuf fansuri

BIARPUN


tiada niat

'tuk aku mudah
bermain rasa

merajut kata


ikhlasku
tak berpisah dua
tak bersilang dusta
tak berdalih helah


tulusku
padamu penuh murni

sedalam cinta Adam

pada Hawa


biarpun

sukar 'tuk bersama

sungguh aku bahagia
meski harus mencintaimu

seketika cuma.



sebuah karya
yusuf fansuri
MENGINTAI CINTAMU
DI CELAH BINGKAI RINDU


bagaimana
harus kumula
'tuk menyusun
patah kata-kata

bagaimana
harus kunyata
debar tiapkali
sinar matamu
menusuk dadaku

apa bisa kaurasa
apa yang kurasa
apa bisa kaudengar
detik nadi sukmaku

andai kautahu
aku ingin dekat padamu
ibarat yusuf dan zulaiqha
bersatu di ufuk kasih

andai kautahu
betapa aku mencintamu

lebih dari apa kautahu
meski aku
hanya




sebuah karya
yusuf fansuri

MAKIN HANGAT


memerhati birai senja

malam makin hampir

gelap makin dekat


dingin mula tumbuh

berlinang air mata

tika jaga tanpa rela


biru hatiku

tak ingin kaupulang

biar dinihari larut panjang


tak kuizin

siang menjelang

sepi 'kan bertamu


O Khadija...

wangi rambutmu

masih lekat di baju

aku rindu!



Isnin, Februari 18, 2008


Sebuah karya
Yusuf Fansuri
DIA

dia bagai mimpi
memberi nafas
segenap rasa

dialah degup
dialah debar
dialah juita

untuk selamanya
dialah dewi cinta
dalam puisiku