Khamis, September 25, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

WANGINYA DI KEJAUHAN

(satu jawapan... barangkali)


aku pergi bukan cuba lari

tidak untuk mencari pula

t'lah kutemui segalanya

sebelum aku ke sini


kutinggalkan memori

basah lagi masih

agar selamanya

kautak berhabuk


gelombang rindu kaukirim

melalui angin dapat kurasa

di benua asing ini, hanya mampu

kusimpan di dalam baju dinginku


jauh jarak adalah ruang

untuk kau lebih tenang

tanpa perlu aku hadir di sisi

harap kau mengerti lebih


keluhan halus batinmu

seiring degup jantungku

& segenap nafas kauhembus

kuhirup wanginya di kejauhan.


sebuah karya
Yusuf Fansuri

ADA SATU TIKET LAGI, KAU NAK IKUT SAMA?


aku ingin pergi

telah matahari tidur

hari suram & dingin


renyai hujan

basah di jendela

jalan sunyi di luar


pintu terbuka lama

angin sesekali basah

menerjah wajahku


aku merenung matamu

kautunduk memaku

bisu di lantai masa


di tangan aku

ada satu tiket lagi

apa kau nak ikut sama?

Rabu, September 24, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

CEMBURU


lipatan cemburu

kubalut kemas

kusimpan takkan

gunting dalam helaian


kerana cinta

bukan membutakan

kerana cinta

adalah kebermaknaan


iri akan mematikan hati

curiga membakar istana

luhur hasrat abadi selamanya


jika kamu tahu batas-batasnya

maka aku sedar garis-garisnya

di mana titik temu bertindih

di situ kasih sayang di julang


Selasa, September 23, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HANYA BISA KUTAWARKAN...


di hadapanmu

dengan kerdil rasa

penuh kekurangan ada

kutanggalkan jubah dunia


padamu

hanya bisa kutawarkan

kesederhanaan peribadi

kesederhanaan pekerti

kesederhanaan amali


pun jika kaupinta jua

hanya bisa kutawarkan

kerendahan hati

kerendahan jiwa

kerendahan rohani


aku manusia hanya

mempertaruhkan air mata

andai cinta jadi cagaran

ini malam akan kutundukkan....



sebuah karya

Yusuf Fansuri
SIMPANKAN CIUMAN KE-8
(sebelum kaupergi...)


duhai kekasih

simpankan ciumanku
ke lapan
biarlah
jadi
sebutir berlian

untuk kucupan
ke sembilan biarlah
jadi
rahsia suratan antara
berdua kita
& tuhan semesta...



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HARI-HARI YANG LIAR


hari-hari

yang liar

membelit
aku
bagai ular


cinta

aku telah

hilang bisa

di celah-celah

akar hiba


hari-hari
yang liar
memasung aku
bagai naga

tubuh kosong
menunggu maut
menjemput


sebuah karya

Yusuf Fansuri

TAK BERSENTUH


cahaya matahari

tak bersentuh

cahaya bulan


jingga senja

tak bersentuh

hitam malam


sebuah karya
Yusuf Fansuri
HARI AKU TUNGGU TAK TIBA


aku berjalan

di tamanmu

lantas berhenti

di perdu pohon redup

hadirmu aku menunggu


tanpa sadar

terselit di rumput lembut

seekor desis
terus mematuk
racun menjalar segera di tumitku

aku melihat hanya

tanpa mampu berkata

kini telah sampai detiknya

hari aku tunggu tak tiba...

Isnin, September 22, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
PECAH, TERPUKUL & BERPARUT


i
kaca-kaca
bersayap
runcing
menghiris
selaput angin

ii
terpukul
tubuhnya
tersungkur
di kaki takdir

iii
parut dadanya
tumbuh bunga

mawar hitam


sebuah karya
Yusuf Fansuri

EPAL


sebiji

epal

terbelah

dua

berdarah

nila

tembus
bisa
peluru

Ahad, September 21, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

NE ME QUITTE PAS
*

bunyi hujan

menyihir rasa
wajahmu di mata

daun-daun basah
bergetar perlahan
dingin
mengigil

mendung awan

menyelimut sunyi

sepi pun kelabu


jika kaupergi

tiada apa lagi

tertinggal padaku


hari-hari berlalu

mengejar
aku bayangmu
di setiap liku & sisi waktu


(kau pergi, jangan...)

* Tajuk lagu
Jacques Brel

sebuah karya
Yusuf Fansuri

INI MALAM PANJANG


malam minggu

tertikam aku

jantung sendiri


darah jadi bah

sampai tumit kaki

tubuh tak berarti


takdir suratan

bertakhta akhirnya

di singgahsana durja


meski cinta berapi

terpadam jua bisa

bahana salju melanda


hati jadi biru

terputus saraf urat

nyawa segala rasa


duduk pari-pari

mengerti cedera

memeluk sagi luka.