Rabu, Februari 13, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KUTULIS INI PUISI, SUATU MALAM


kutulis ini puisi, suatu malam
setelah dikejar bayang silam
segalanya seperti patah-patah

segalanya seperti pecah-pecah


sendiri menatap lapis-lapis kelam

sesekali angin menghiris pedih

mawar ditangan tergetar layu

kelopak jatuh satu persatu


hatiku dibalut selimut duri

darah mengalir tiapkali denyut nadi

dan nafas rindu terhenti acapkali

larut kian terasa panjang


O tuhan...

segalanya telah aku berserah

cinta yang sukar kusentuh
rasa yang payah kululuh

O tuhan...
pada-Mu kumohon setulusnya
kurniakan padaku seorang kekasih

yang baik hati yang mencintai aku seadanya


kutulis ini puisi, suatu malam
tarikhnya sengaja kulupa
semalam kutinggalkan adalah memori

yang tak ingin kukutip kembali...


Sebuah karya
Yusuf Fansuri
HARAP KAU TAHU

- untuk farid-iman


tak akan aku biarkan

kau mengejar bunga kapas

di padang lalang sendiri


tak akan aku biarkan

kau memandang bulan

di tepi tingkap harapan


tak akan aku biarkan

kau memerhati langsir

melayah ditiup semilir


tak akan aku biarkan

kau menghitung hari

sunyi yang kosong


13.02.08


Selasa, Februari 12, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
PERASAANNYA TENTANG PERASAANKU


sesungguhnya hanya kamu…
meski nun jauh di rimba belantara
perasaanku padamu tak terpisah jua

sesungguhnya hanya kamu…
diukur jika dalam samudera
perasaanku padamu sejati dasarnya

sesungguhnya hanya kamu…
sebanding langit di angkasa
perasaanku padamu tak terbatas taranya


sesungguhnya hanya kamu…
jika perlu dipertaruhkan dunia
perasaanku padamu takkan bisa terbelah dua

Isnin, Februari 11, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
PERASAANKU TENTANG PERASAANNYA

sesungguhnya demi tuhan semesta
dan matahari di puncak cahaya

tak pernah luntur perasaanku padamu

sesungguhnya demi tuhan raja segala manusia

dan bulan bulat tergantung di langit

tak pernah pupus perasaanku padamu

sesungguhnya demi tuhan maha pencipta

dan bintang berkerlip di timur jauh

tak pernah padam perasaanku padamu


sesungguhnya demi tuhan maha esa
dan maya terbentang luas cinta-Nya

tak pernah menduakan perasaanku padamu







Sebuah karya

Yusuf Fansuri

DENAI ANGIN

- untuk Abang Marsli N.O


jadilah denai angin

yang mendamai

resah tanah gundah

jadilah denai angin
yang membelai
kelikir di air

jadilah denai angin
yang mendingin
api di puncak nyala

jadilah denai angin
yang memberi
sejuta nyawa di udara





















Sebuah karya
Yusuf Fansuri

DEBAR INI TAK KAUDENGAR DEGUPNYA


rindu rasa sukar benar kuterjemah dengan kata-kata

jarak makin dewasa memisahkan usia jadi mengerti lebih

runtutan perasaan jelas bukan mainan mudah 'tuk cuba

mengacah setiap gerak dan geri laku cemburu

debar ini tak bisa kaudengar degup getarnya

dada ini telah kuselimuti lapisan tebal kapas

agar tidak ada siapa tahu isyarat rahsia hatiku

berbicara bukan penghubung terbaik waktu begini

kerana diam lebih bermakna dan tulen dalam memahami