Sebuah Sajak Yusuf Fansuri
DUA ANTARA KITA
tenang arus
menipis tebing
derai airmata
tatkala hiba
dingin mengalir
hangat terasa
teruja cemburu
saat kudakap
tangan eratmu
sunyi berbicara
bahasa halus
cermin cinta
terbelah dua!
nyata, janji
memihak tidak
pada hasrat hati
di kaki langit
merah senjakala
memalit warna
nestapa
Tiada ulasan:
Catat Ulasan