Sebuah Sajak Yusuf Fansuri
DALAM RUSUH BISIKAN
dipulas resah tofan mengganggu lena
di ranjang duri menusuk setiap segi
mengheret seksa kepak berdarah
deru angin menyindir berdesir pasir
tiada lagi daya menunggang kudrat
demi pertahankan negeri ini kasih
Menyerah kalah tidak pernah mudah
lari bukan bermakna bisa semua berhenti
jarak bukan ukur bijak menentu pisah
tinggalan sisa jadi puing-puing ngeri
memerangkap mimpi berterbangan
Rusuh bisikan semakin hampir terasa
antara jarak bibir ke bibir tatkala
bidikan panah duka bertubi masih
O Tuhan, berilah aku ruang bernafas hela
berilah detik seketika mengucup cuma
sebelum ini tubuh melayah ke udara!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan