Sebuah Karya
Yusuf Fansuri
TAMAN PUJI-PUJIAN
di daerah aneh hadir aku
kagum memasung segenap deria
tidak terluah walau sepatah kata
penuh takjub mata terkasima rasa
aroma udara cukup asing baunya
tiada kicau burung tiada riuh unggas
hutannya masih membalut hijau
pohonnya masih menunjang langit
sepanjang jalan lembut rumputnya
tiada rama-rama berterbangan
di celah daun-daun berwarna
tiada kedengaran bunyi air
mengalir
langitnya tiada berawan
segala seperti membeku
cuma aku masih berjalan-jalan di sekitar taman
di bibirku basah puji-pujian
di hatiku karam tangisan
O Yusuf
mengapa harus memilih waktu?
tatkala cinta telah berpadu
bersatu di dalam dakapan rindu
usah membohongi debar sukmamu
sujudlah tanda kalah
kerana menang tidak punya makna
walau sehasta!
Khamis, November 08, 2007
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
2 ulasan:
Saya suka frasa ini,
'hutannya masih membalut hijau
pohonnya masih menunjang langit'
Sajak yang cukup puitis.
...ada maknanya ya bang Pharo.....
hehehe...jangan marah Suf
Catat Ulasan