Rabu, April 13, 2005

HANYA KENANGAN
- bersama Matahari

Seorang diri menatap awan berlari
di kaki, debu pasir kering melekat
di pipi, tiup angin menghiris ingatan
gerimis bening menitis seperti embun
membasahi kelopak dingin kaku membalut
petang damai lagi sunyi duduk sesali
apa telah aku lakukan pada persahabatan?
Sungguh, sesat aku dalam taman kenangan.



sebuah puisi YUSUF FANSURI

Tiada ulasan: