Sabtu, Mac 19, 2011


sebuah karya
Yusuf Fansuri

MENYISIH ANGIN


O

Kekasih

tak pernah

aku menyisih

angin


aku
elang malam
'nentiasa runduk
pada
bahasa
bulan!

4 ulasan:

Penabahari berkata...

membaca puisi adinda membuat kekanda berfikir dalam keresahan. Apa lagi yg boleh kanda ucapkan jika ini merupakan nyanyian makhluk asing dari timoer jauh..mengasyikkan

Yusuf Fansuri berkata...

Salam,
Bang Pharo, ketika menulis sajak apa yang berputar di benak adalah rasa ingin berkongsi perasaan. Prosesnya berfikir dan menyebabkan khalayak turut sama berfikir. Nyanyian makhluk asing ada lagu dari benua jauh.... Terasing, barangkali... apapun terima kasih atas kesudian berkongsi komentar untuk sajak ini.

Yusuf Fansuri berkata...

dipetik dari facebook @Po Ngan Za

Pada asasnya sajak Yusuf melingkari pengertian memberi takrif tindakbalas manusia dengan alam yang dinyatakan melalui rasa dan diberikannya makna pada perlakuan ini melalui perlambangan secara alami dengan pilihan kata melalui warnba, persekitaran, cakrawala dan elemen-elemen lain yang mengundang maksud tersirat. Sayangnya ketelitian sajak Yusuf telah tidak diberikan keadilan oleh pihak berwenang atas alasan mereka sahaja yang tahu.

Sajak Yusuf yang ekonomikal. Sajak Yusuf selalunya memberikan dampak pada emosi orang yang ingin mencari kata. Dalam kekuatan nalurinya, Yusuf menulis untuk memberi tafsiran melalui daya pengamatannya secara intelektual melalui bahasa yang terpilih dan didaktif walaupun diselang-selit dengan kritikan dan makna personal yang tajam. Antologi puisi Lagu mahkluk asing timur jauh.

Tanpa Nama berkata...

angin...menggapai rindu insan pada alam...