Rabu, April 13, 2005
GURIS
- Untuk Matahari
rinduku mula merusuh lagi
di kisuran angin kaukirim dendam
pesan yang tak terjangka oleh kalbu ini
O kekasih!
apalagi yang bisa kuhurai dari segala rencam sukma
kerana tiada siapa bisa ngerti derita nubariku
lama sudah aku cuba lupakan
segala manis & wangi kenangan
lara yang larat duka yang pekat
O kekasih!
belum sempat nafas bongsu ini kuhela
untuk mengilap cermin 1,000,000 nestapa
lantas
kauhiris bialanglala di hujung gerimis
saat ingin kuraikan cinta
kauhantar perutusan jiwa
cinta terlalu menagih segala apa yang ada!
O kekasih!
pinjam aku sedikit ruang & waktu
untuk kutawar guris yang mula bernyawa
tika parut masih lagi terasa pedihnya!
sebuah puisi YUSUF FANSURI
HANYA KENANGAN
- bersama Matahari
Seorang diri menatap awan berlari
di kaki, debu pasir kering melekat
di pipi, tiup angin menghiris ingatan
gerimis bening menitis seperti embun
membasahi kelopak dingin kaku membalut
petang damai lagi sunyi duduk sesali
apa telah aku lakukan pada persahabatan?
Sungguh, sesat aku dalam taman kenangan.
sebuah puisi YUSUF FANSURI
- bersama Matahari
Seorang diri menatap awan berlari
di kaki, debu pasir kering melekat
di pipi, tiup angin menghiris ingatan
gerimis bening menitis seperti embun
membasahi kelopak dingin kaku membalut
petang damai lagi sunyi duduk sesali
apa telah aku lakukan pada persahabatan?
Sungguh, sesat aku dalam taman kenangan.
sebuah puisi YUSUF FANSURI
RANUM 2
- untuk hafiza
semalam yang telah pergi adalah tafsir kenangan
tak bisa diambil kembali
meski ingin dimiliki
biar hari ini,
kita raikan kasih bersama
di bawah rendang pohon usia, kita kutip ranum buah-buah merah
kita rasalah sari manis madunya
biar hari ini,
kita singkap rahsia-rahsia adan, sebalik hijab hidup & dunia
kita beri makna pada lara luka
jadilah sang elang, menerjah angin tanpa gelisah
tebarlah sayap-sayapmu luas seluasnya
takluklah semesta, harus kaupercaya
hanya cinta bisa damaikan jiwa!
sebuah puisi YUSUF FANSURI
- untuk hafiza
semalam yang telah pergi adalah tafsir kenangan
tak bisa diambil kembali
meski ingin dimiliki
biar hari ini,
kita raikan kasih bersama
di bawah rendang pohon usia, kita kutip ranum buah-buah merah
kita rasalah sari manis madunya
biar hari ini,
kita singkap rahsia-rahsia adan, sebalik hijab hidup & dunia
kita beri makna pada lara luka
jadilah sang elang, menerjah angin tanpa gelisah
tebarlah sayap-sayapmu luas seluasnya
takluklah semesta, harus kaupercaya
hanya cinta bisa damaikan jiwa!
sebuah puisi YUSUF FANSURI
HARUM DALAM CINTA
- kepada azif yang sering sangsi
Pada api cinta
sama kita bakar
Bara menelan
sepi.
Sepi jadi debu!
Tak ada insan- bisa pisahkan- percayalah-Tuhan
Sangsi ’kan jadi harum setanggi
meskipun membakar dan membakar
Wangi ‘kan jadi harum seribu
meskipun terbakar dan terbakar
Pada api cinta
sama kita bakar
Bahang menelan
sunyi.
Sunyi jadi mangli!
sebuah puisi YUSUF FANSURI
Selasa, April 12, 2005
- untuk Neilly Aouzurra
… sewaktu hujan turun
rindu aku dalam makin
tak terucap oleh kata-kata
terpaku isi tubuh malah
antara titis-titis hujan
wajahmu menyelinap dingin
kudakap cuba, hilang di mata
jauh sebegini, rindu aku
hangat hawa tubuhmu
harum wangi kulitmu
mencarimu saat ini disisi
indahnya cinta saat bersama
pedihnya sukma saatmu tiada
air hujan makin lebat
kerinduan mencurah aku
renyah dalam basah kenangan…
sebuah puisi YUSUF FANSURI
… sewaktu hujan turun
rindu aku dalam makin
tak terucap oleh kata-kata
terpaku isi tubuh malah
antara titis-titis hujan
wajahmu menyelinap dingin
kudakap cuba, hilang di mata
jauh sebegini, rindu aku
hangat hawa tubuhmu
harum wangi kulitmu
mencarimu saat ini disisi
indahnya cinta saat bersama
pedihnya sukma saatmu tiada
air hujan makin lebat
kerinduan mencurah aku
renyah dalam basah kenangan…
sebuah puisi YUSUF FANSURI
BURUNG KERTAS
- untuk Pinkrabbit
suatu hari
padaku kauhadiah
biru warna kertas
lipatan seni origami
sepenuh hati
tanda kasih
kuterima, tanpa curiga
dan setelah itu, kaupergi
tanpa butir berita
sendiri aku lagi
burung kertas, tinggallah
di sudut hati berdebu
terbang tak bisa
menerjah langit tinggi.
sebuah puisi YUSUF FANSURI
ADBI KEKASIH
untuk Pinkrabbit
setiap kenangan bersama dikutip dan tumbuh bagai
cendawan sepanjang jalan ingatan, adalah dewasa usia
menjalar di pohon hari. Saat demi saat berlalu pergi
setia yang tumbang. Rasa putih demi murni sayang.
O… sang kekasih, kini pedih adalah dendam indah
leraikan segala lara, bersama pertahan satu impian
belajar pada janji yang sentiasa mungkir, kerana
hidup sering merubah warna kanvas wajar sejarah
sebuah puisi YUSUF FANSURI
Langgan:
Catatan (Atom)