Jumaat, September 19, 2008



sebuah karya
Yusuf Fansuri

PINTU-PINTU DINIHARI


aku datang ini

mengalas

rendah hati


malam sudah sudah

aku meranduk dingin

bertemumu ingin


aku mengetuk

pintu-pintu dinihari

mengharapmu di situ


di tepi sumurmu

air mata bergenang

melihat aku tenang


aku memohon padamu
biarlah jadi daku
pilihan kekasihmu

Khamis, September 18, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

EDAN ORANG-ORANG PILIHAN


semerbak harum

meresap ke saraf

degup bernadi

mencipta gita

tubuh menari

aku edan

gizi dewi

aku karam

dalam lautan

orang-orang pilihan

persis hafiz dari parsi

rumi jauhari masnawi


sebuah karya
Yusuf Fansuri
MENGURAI DINIHARI


O Cinta

bukalah hijabmu

biar kutatap nyala

rela terbakar aku


kusenandung puisi

mengurai dinihari

menunggumu

O Dewi


ini darwis

menangis acapkali

ingin bertemu selalu

demi malam rindu


hanya padamu

tempat mengadu aku

kaulah runtunan hati

mestika panahan jiwa

sebuah karya
Yusuf Fansuri

BERPAUT AKAR


wahai kasih

tatkala berganjak hari

sayang ini makin

berpaut akar

bertaut gagang

hingga maut

menjelang

Rabu, September 17, 2008




sebuah karya

Yusuf Fansuri

JIKA KAUTANYA

O Kasih

ketahuilah olehmu
kau t'lah melamar
sukmaku

jika kautanya

bagaimana tumbuhnya
sayang ini
?

segalanya
adalah lambaian jiwa

memikat pesona kalbu

segalanya
panggilan cinta

membisik ke halwa nubari

O kasih
ketahuilah olehmu

hanya kamu satu

bertakhta di singgahsana rasa.

Selasa, September 16, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

SEBUTIR DEBU DI KALBU


O Puspa

hadir aku

di bawa desir


larat batin

mengadapmu

sepenuh raga


menyerah

pada suratan

asal ketentuan


sebutir aku debu

dipinggir kalbumu

merafak restu


O Puspa

kucumbu waktu

mengurai durja cinta.


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KEMBALI MENGHITUNG JARI


termenung sendiri

mendung awan

di hujung kecintaan


menunggu t'lah lama

kembalimu di sisiku

hanya hasrat tertinggal


wajahmu kurindu

setiap beradu malam

kusebut selalu namamu


kini saat menghitung jari

memujuk sepi kalbu

bertemu tak semesti bersatu.

Isnin, September 15, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PENYAKIT JIWA INI


kaudatang padaku

membawa secangkir cinta

lalu kuteguk
seketika
tenggelam dalam

lautan obsesi


aku paus biru

dari dasar sunyi

menghempas diri seringkali

rindukan sang kekasih

yang jauh tapi nyata


kaudatang padaku

membuka seribu hijab

antara lamunan panjang

kembali pada siasah azali

mengerti makna buruj-buruj

langit tinggi.



sebuah karya

Yusuf Fansuri

ILHAM AMANDA


tatkala luka

kaulah mujarab ubatnya


tatkala edan

kaulah penawar kasmaran


tatkala malam

kaulah bintang di kejauhan


tatkala sunyi

kaulah irama seruling hati


tatkala bahagia
kaulah mawar sejuta wangi


sebuah karya
Yusuf Fansuri

RELA LEPASKAN SEGALANYA


aku pun meraut lara

jadi busur-busur

tajam & runcing


tak akan kurawat

hati yang cedera
biar mengering darah


rela lepaskan segalanya

jika itu tulus pintamu
tanpa syarat & wajaran


O Yusuf

jangan ceritakan
tentang apa kaurasa

kerana tiada mengerti
derita tertanggung

itu rahsia paling sulit


O Mawar
kaulah sentuhan yang benar
dalam hidupku pernah hadir


'kan kukenang setiap kemanisan
& aku terus menari tarian cinta
di bawah malam bulan rembang.

Ahad, September 14, 2008



sebuah karya
Yusuf Fansuri

K KENCANA


kilasmu

penuh rahsia

di sebalik

kelikir batu

licik di air

tubuhmu

sisik kencana

menjerat pesona

sang pencinta.


sebuah karya
Yusuf Fansuri
LALANG SEPANJANG JALAN


menghiris deru
debu-debu merah
berterbangan
melayah
tubuh lalang
terbelah luka
berdarah


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KASIH KERTAS

(Ilham Amanda)


malam melarut
kurenung wajahmu

malu tunduk


memilih kata
hati-hati penuh

menyusun makna

katamu lembut
berlapis santun
tersirat takrif

katamu lagi
jiwa wanita bukan

kertas sehelai sifatnya

tak meminta cuba
dibaca 'tuk memahami
hanya biarlah mengerti

belaian menuntut
kasih menurut

berpaut sayang

cinta an-nisa'
lebih pada tindak

cuma milik yang hak.