Rabu, November 15, 2006














Sebuah Sajak Yusuf Fansuri
DUA ANTARA KITA

disisi sungai
tenang arus
menipis tebing

derai airmata
tatkala hiba
dingin mengalir

kuelus pipimu
hangat terasa
teruja cemburu

saat kudakap
tangan eratmu
sunyi berbicara
bahasa halus

antara kita,
cermin cinta
terbelah dua!

nyata, janji
memihak tidak
pada hasrat hati

nun jauh
di kaki langit

merah senjakala
memalit warna
nestapa

Tiada ulasan: