Isnin, Januari 05, 2009


Sebuah karya
Yusuf Fansuri
URAT DAUN

Ini puisi aku tulis
atas sehelai daun
pada waktu
aku sedang
amat rindu.

Lantas
aku biar
ia terbang
digilis angin.

Jika bisa
kautemui
itu daun lagi
simpanlah cermat
di dadamu
kerana
cintaku
telah jadi
urat segala hasrat.
sebuah karya
Yusuf Fansuri
CERITA TENTANG DINGIN

malam satu
tergantung sunyi
seorang aku

salak rubah
dalam jasad
jauh & sayu

sang kekasih
di depanmu
aku terpencil

hangat dada
dibakar cinta
dingin tertanggal

nah!
milik aku
milik kamu
kamu milik aku

Selasa, Disember 30, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

KUNCI KOTAK CHINTA


tidak aku berdusta
tidak aku lari

ingin aku memilih
ingin aku memiliki

kunci kotak chinta

bukan aku punya


rahsia hanya padamu
kod aksara rasa


dan aku hidup

dalam hidup aku

Selasa, Disember 23, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TETES


nyanyian

tetes hujan

membawa aku

jauh terhanyut


awan kelam

sepi jadi hitam

dingin jadi tajam

aku rindu
sayup bisikan

sayu suaramu
.

sebuah karya
Yusuf Fansuri

KEKASIH YANG BENAR


tiada lain

kuimpikan ingin

hanya padamu jua

mengadu perlu

segala terbuku

dalam naluri

segala terkunci

dalam nubari

kerana

aku tahu

hanya kamu

kekasih yang benar
.

Khamis, Disember 18, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TAK AKU BERDAYA


O Kekasih

bertahan debar

menyimpan dendam

rindu merenggut nyawa


O Kekasih

seksa meracun rasa

tiada lain kupuja sering

kaulah dewi maharani


O Kekasih

ini cinta tak kalis duga

sepi menangis sunyi menghiris

sungguh tak aku berdaya

Jumaat, Disember 05, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
TARIAN SUNYI

O Juwita
yang aku takuti
bertakhta akhirnya

O Juwita
Lukanya dalam
Kepalang pedih

O Juwita
Biar aku raikan sepi
Menari tarian sunyi

Jumaat, November 28, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

WANGI


kaulah kuntum wangi

dari sulur rusuk kiri


sendiri

tak berarti

tanpamu

rela lebih aku mati

dari terus diburu sepi

Khamis, November 20, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

BIAR AKU SIMPAN INI SYAHDU


O Kekasih

biar aku simpan ini syahdu

rahsia rasa usahlah kamu cuba bertanya

tiap berdetik nyata ada tertinggal sisa


O Kekasih

jika kamu ingin tahu jua

pasti kamu akan banjir air mata

tak sanggup aku melihat kau karam

di lautan luas tak terjangka


O Kekasih

biar aku menyelinap ke dalam hening

merajut hati dengan benang khali

lumrah luka pasti ada yang cedera

Selasa, November 18, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

BULAN & MATAHARI

untuk farid-iman


i

telah kuhadiah

bulan gibran padamu

menyuluh gelap malam

jalan-jalan manusiawi

mencari kebermaknaan

hidup sementara


ii

kini kupersembah

matahari rumi padamu

menerangi siang semesta

panduan insan agung

mencintai Sang Kekasih ulung


5 Juni 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

RAPUH


kasur kenangan

ditinggalkan jangan

mereput rapuh


biar matahari

menyinar & menyuluh

kasih tumbuh

Selasa, November 11, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PADAMU JUA


padamu jua

ini cinta

persis membelah

selaput angkasa


padamu jua

ini cinta

persis memanjat

tangga-tangga sorga


padamu jua

ini cinta

persis memikat nuri

di puncak nyala


padamu jua

ini cinta

segalanya kuserah

pertaruh hayat nyawa

Selasa, November 04, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

DALAM KEHADIRAN MAYA


O Maya Dewi

hadirmu

bagai ular

menyusur rasa

menyimpan desis

rahsia bisa hawa

aku juga Adam

mencari masih

ubat penawar

rawan jiwa.

Isnin, November 03, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

TENTANG MATAHARI


Maya Dewi

kaulah matahari

mengering hatiku

kala kebasahan


Maya Dewi

kaulah matahari

menghangat rinduku

kala kedinginan


Maya Dewi

kaulah matahari

yang tak 'kan padam
meski
mataku terpejam

Rabu, Oktober 29, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

PINTU SUNYI


O Kekasih

maafkan aku suatu ketika

kerana cuba mengetuk pintu sunyi

tatkala hatimu masih tak bisa menerima

kehadiran seorang bernama lelaki


ketahuilah olehmu O Hawa

tiapkali hujan membasah laman

tenggelam aku mudah
dalam deraian kenangan


melewati susur tamanmu

satu petang senyap aku diburu rindu
betis kakiku dihiris daun-daun lalang
pedih
merah dan bergaris panjang

Rabu, Oktober 22, 2008


sebuah karya
yusuf fansuri
DESIS


kaupun

lirih berlalu

tinggalkan racun

di ujung dahan

tinggalkan desis

di ujung kerlingan

aku bertarung daya

di sudut taman

menawar cuba

racun bernyawa

Isnin, Oktober 06, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

MELAMAR HATI YANG DICEDERAKAN CINTA


O Kekasih

Harus aku pergi

Jalan masih panjang


Khilafnya aku tahu

Melamar hatimu

Yang dicederakan cinta


Salahmu, bukan

Aku juga meniup bara

Lalu apinya jadi nyala


Benarkan aku

Padamkan sumbu
Agar kaubisa lena


O Kekasih

Biarlah aku melenyap

Dalam bayang malam


Sebuah karya
Yusuf Fansuri

BULAN SABIT


Batu di jalan

Tumbuh peluh

Dinihari rapuh


Telah terbit

Nun di hati

Bulan sabit


Kaburnya sinar

Dalam kabut

Bintang celahan


Di kaki tangga
Kau kutunggu
Tak tiba juga


Khamis, September 25, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

WANGINYA DI KEJAUHAN

(satu jawapan... barangkali)


aku pergi bukan cuba lari

tidak untuk mencari pula

t'lah kutemui segalanya

sebelum aku ke sini


kutinggalkan memori

basah lagi masih

agar selamanya

kautak berhabuk


gelombang rindu kaukirim

melalui angin dapat kurasa

di benua asing ini, hanya mampu

kusimpan di dalam baju dinginku


jauh jarak adalah ruang

untuk kau lebih tenang

tanpa perlu aku hadir di sisi

harap kau mengerti lebih


keluhan halus batinmu

seiring degup jantungku

& segenap nafas kauhembus

kuhirup wanginya di kejauhan.


sebuah karya
Yusuf Fansuri

ADA SATU TIKET LAGI, KAU NAK IKUT SAMA?


aku ingin pergi

telah matahari tidur

hari suram & dingin


renyai hujan

basah di jendela

jalan sunyi di luar


pintu terbuka lama

angin sesekali basah

menerjah wajahku


aku merenung matamu

kautunduk memaku

bisu di lantai masa


di tangan aku

ada satu tiket lagi

apa kau nak ikut sama?

Rabu, September 24, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

CEMBURU


lipatan cemburu

kubalut kemas

kusimpan takkan

gunting dalam helaian


kerana cinta

bukan membutakan

kerana cinta

adalah kebermaknaan


iri akan mematikan hati

curiga membakar istana

luhur hasrat abadi selamanya


jika kamu tahu batas-batasnya

maka aku sedar garis-garisnya

di mana titik temu bertindih

di situ kasih sayang di julang


Selasa, September 23, 2008



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HANYA BISA KUTAWARKAN...


di hadapanmu

dengan kerdil rasa

penuh kekurangan ada

kutanggalkan jubah dunia


padamu

hanya bisa kutawarkan

kesederhanaan peribadi

kesederhanaan pekerti

kesederhanaan amali


pun jika kaupinta jua

hanya bisa kutawarkan

kerendahan hati

kerendahan jiwa

kerendahan rohani


aku manusia hanya

mempertaruhkan air mata

andai cinta jadi cagaran

ini malam akan kutundukkan....



sebuah karya

Yusuf Fansuri
SIMPANKAN CIUMAN KE-8
(sebelum kaupergi...)


duhai kekasih

simpankan ciumanku
ke lapan
biarlah
jadi
sebutir berlian

untuk kucupan
ke sembilan biarlah
jadi
rahsia suratan antara
berdua kita
& tuhan semesta...



sebuah karya

Yusuf Fansuri

HARI-HARI YANG LIAR


hari-hari

yang liar

membelit
aku
bagai ular


cinta

aku telah

hilang bisa

di celah-celah

akar hiba


hari-hari
yang liar
memasung aku
bagai naga

tubuh kosong
menunggu maut
menjemput


sebuah karya

Yusuf Fansuri

TAK BERSENTUH


cahaya matahari

tak bersentuh

cahaya bulan


jingga senja

tak bersentuh

hitam malam


sebuah karya
Yusuf Fansuri
HARI AKU TUNGGU TAK TIBA


aku berjalan

di tamanmu

lantas berhenti

di perdu pohon redup

hadirmu aku menunggu


tanpa sadar

terselit di rumput lembut

seekor desis
terus mematuk
racun menjalar segera di tumitku

aku melihat hanya

tanpa mampu berkata

kini telah sampai detiknya

hari aku tunggu tak tiba...

Isnin, September 22, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri
PECAH, TERPUKUL & BERPARUT


i
kaca-kaca
bersayap
runcing
menghiris
selaput angin

ii
terpukul
tubuhnya
tersungkur
di kaki takdir

iii
parut dadanya
tumbuh bunga

mawar hitam


sebuah karya
Yusuf Fansuri

EPAL


sebiji

epal

terbelah

dua

berdarah

nila

tembus
bisa
peluru

Ahad, September 21, 2008


sebuah karya
Yusuf Fansuri

NE ME QUITTE PAS
*

bunyi hujan

menyihir rasa
wajahmu di mata

daun-daun basah
bergetar perlahan
dingin
mengigil

mendung awan

menyelimut sunyi

sepi pun kelabu


jika kaupergi

tiada apa lagi

tertinggal padaku


hari-hari berlalu

mengejar
aku bayangmu
di setiap liku & sisi waktu


(kau pergi, jangan...)

* Tajuk lagu
Jacques Brel

sebuah karya
Yusuf Fansuri

INI MALAM PANJANG


malam minggu

tertikam aku

jantung sendiri


darah jadi bah

sampai tumit kaki

tubuh tak berarti


takdir suratan

bertakhta akhirnya

di singgahsana durja


meski cinta berapi

terpadam jua bisa

bahana salju melanda


hati jadi biru

terputus saraf urat

nyawa segala rasa


duduk pari-pari

mengerti cedera

memeluk sagi luka.